Jakarta, Gatra.com – Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk mengingat kembali hakikat hidup sebagaimana tercermin dalam Alquran.

AHY dilansir Antara, Minggu (10/6), mengatakan, bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain, sehingga kita jangan hanya duduk membahas berbagai permasalahan bangsa, namun harus mencari jalan keluar dan melakukan sesuatu.

“Tidak sepatutnya, kita hanya duduk membahas permasalahan tapi tidak memikirkan jalan keluarnya. Sekali lagi jangan diam! Do something!” kata AHY dalam orasinya bertajuk “Dengarkan Suara Rakyat” yang disampaikan di Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Sabtu (9/6/2018).

Dalam setahun terakhir, AHY mengaku telah berkunjung ke ratusan kabupaten/kota di 22 provinsi di Indonesia. Selama kunjungan ke ratusan daerah di Tanah Air itu pula, ia mengaku telah mendengarkan banyak suara dari rakyat kecil yang tidak sampai kepada pemerintah.

Suara-suara itu, menurutnya lebih jujur dan apa adanya karena tidak dibuat-buat serta tidak bermuatan kepentingan golongan semata.

Dalam kunjungan itu pula, kata AHY, ia telah bertemu dengan berbagai komunitas dan lapisan masyarakat, mulai dari petani, nelayan, peternak, buruh, pedagang pasar, pelaku UMKM, ibu-ibu rumah tangga, anak-anak muda, dan lainnya.

Dari berbagai kunjungan itu, lanjut AHY, setidaknya ada dua persoalan utama ekonomi yang dihadapi masyarakat saat ini, yaitu daya beli masyarakat dan lapangan kerja.

Daya beli masyarakat saat ini menurun karena berpenghasilan rendah dan kurang mampu. Di sisi lain, harga-harga kebutuhan naik secara signifikan.

Persoalan ini, lanjutnya, harus mendapatkan perhatian yang serius. Terlebih, data menyebut sebanyak 28 juta masyarakat Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan.

Selain itu, hampir 70 juta orang dinyatakan rentan atau rawan miskin. Total jumlah masyarakat miskin dan rawan miskin ini setara dengan hampir 40% populasi Indonesia.

“Guncangan ekonomi sedikit saja, akan mendorong mereka ke jurang kemiskinan yang lebih dalam,” kata AHY.

Terkait persoalan lapangan kerja, kata AHY, secara kuantitas lapangan kerja yang tercipta setiap tahunnya belum bisa mengimbangi jumlah pencari kerja baru.

Indonesia juga masih punya pekerjaan rumah yang cukup besar karena lebih dari 50 juta orang angkatan kerja Indonesia berpendidikan sekolah dasar sehingga tak mudah bagi angkatan kerja Indonesia untuk bersaing dalam kompetisi global. Masyarakat Indonesia juga dikhawatirkan oleh isu maraknya Tenaga Kerja Asing (TKA).

“Kita tidak anti asing, tapi kita tidak terima jika rakyat dikalahkan, dinomorduakan atau hanya jadi penonton di negeri sendiri,” ujarnya.

 

SUMBER : https://www.gatra.com/rubrik/nasional/326901-AHY:-Cari-Jalan-Keluar-dan-Lakukan-Sesuatu-untuk-Atasi-Persoalan-Bangsa-