Jakarta, CNN Indonesia — Ketegangan yang meningkat di Semenanjung Korea menjadi salah satu pembahasan utama diskusi yang diadakan The Yudhoyono Institute (TYI) di Dharmawangsa Hotel, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu pagi (20/9).
Ketegangan itu dipicu oleh tindakan Korea Utara yang telah berkali-kali melakukan uji coba peluru kendali di kawasan Asia Pasifik.
Dalam sambutannya sebelum diskusi, Direktur The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono menceritakan pengalamannya ketika menjadi saksi uji coba rudal jarak menengah Korea Utara yang melintasi Jepang.
Korea Utara tercatat dua kali melakukan ujicoba rudal yang berhasil melintasi wilayah Jepang. Uji coba pertama dilaksanakan pada 28 Agustus lalu, disusul uji coba berikutnya pada 15 September.
Kejadian tersebut, kata AHY, membuat media massa dan warga di Jepang khawatir. Apalagi uji coba tersebut dilakukan berkali-kali.
“Presiden (Donald) Trump mengatakan siap untuk menghancurkan Korea Utara secara total. Ketika memang tidak bisa lagi kompromi dan konsensus,” ujar Agus.
Korea Utara kata Agus telah mendapat sanksi ekonomi terbaru, termasuk larangan ekspor tekstil dan pembatasan impor minyak dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Tetapi kata dia, sikap Korea Utara tetap berkeras. Hal itu ditengarai tak lepas dari kemampuan militer Korea Utara saat ini.
Tampak hadir pula Wakil Menteri Pertahanan tahun 2010-2014 Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, mantan Duta Besar Indonesia untuk Australia tahun 2005-2009 Teuku Muhammad Hamzah Tayeb, dan mantan Duta Besar RI untuk Myanmar Sebastian Sumarsono.
Leave A Comment