TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memiliki potensi menjadi besar di Partai Demokrat.

Agus kata Fadli mejalani kaderisasi dan proses internal partai politik untuk melakukan rekruitmen kadernya.

Namun Fadli tidak mau berandai-andai soal diorbitkannya AHY ke dunia politik nasional.

“Masih terlalu pagi utk membuat suatu judgement. Kalau kami jelas konsentrasinya adalah menjadikan Pak Prabowo sebagai capres dan tentu presiden terpilih 2019,” kata Fadli kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/11/2017).

Namun Fadli tidak menilai AHY sebagai saingan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Meskipun keduanya adalah pensiunan prajurit TNI Angkatan Darat.

“Tapi kan modal politik, modal sosialnya sudah berbeda saya rasa. Kalau Pak Prabowo saya kira sudah cukup panjang dari political capital, social capital dan sebagainya. Saya kira pemimpin itu tidak bisa dikarbit. Pasti harus melalui sebuah proses, tantangan, ujian. Ngga bisa ujug-ujug (tiba-tiba),” katanya.

Diberitakan sebelumnya, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di rumah pribadinya Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (31/10/2017) kemarin.

Dalam kesempatan itu, AHY membicarakan sejumlah hal dengan Prabowo.

“AHY dan Pak Prabowo cukup lama bertukar pikiran mengenai geo-politik internasional dan hubungannya dengan Indonesia,” kata Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik, saat dikonfirmasi.

 

Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2017/11/01/sama-sama-bekas-militer-ini-perbedaan-prabowo-dan-ahy-versi-fadli-zon