Jakarta, CNN Indonesia — Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belakangan ini melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh politik. AHY diketahui sempat bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Makassar pada Sabtu (28/10) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo, Selasa (31/10).
Tak hanya itu, AHY pun juga menjadi penghubung pertemuan ayahnya, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, dengan Presiden Jokowi, pada Jumat (27/10).
Pengamat politik dari Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan pertemuan yang dilakukan oleh AHY dengan beberapa tokoh politik tersebut membuka sinyal AHY akan ikut maju pada Pilpres 2019 mendatang.
“Saya kira menuju ke arah Pilpres 2019 mendatang, karena itu roadshow politik, ketemu orang-orang penting, Pak Wapres JK, Pak Prabowo juga tadi malam,” kata dia, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (1/11).
Menurut Karyono, ada indikasi juga AHY sedang membangun kesekapatakan politik yang sesuai dengan kepentingan politiknya dengan berbagai pihak.
Apalagi, kata Karyono, peluang AHY untuk maju sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019 sangat besar. Pasalnya, figur AHY memiliki nilai jual yang cukup baik serta memiliki posisi tawar yang cukup baik juga karena didukung oleh Partai Demokrat.
“Punya nilai jual dengan partai-partai lain,” imbuhnya.
Karyono berpendapat, dengan situasi politik Indonesia yang sangat dinamis, maka setiap peluang atau kemungkinan bisa saja diambil oleh AHY untuk mencapai ambisinya.
Ke depannya, lanjut Karyono, AHY masih akan terus melakukan roadshow politik untuk bisa menemukan kesepakatan politik yang sesuai dengan kepentingannya.
Dihubungi terpisah, pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun justru menyebut, pertemuan politik yang dilakukan AHY hanya sekedar untuk membangun komunikasi politik saja. Selain itu, hal ini menjadi cara AHY untuk menimba ilmu politik dari para politisi senior.
“Langkah AHY juga bisa ditafsirkan mau memberi kesan sebagai pemimpin masa depan yang melakukan budaya baik yang dipertontonkan kepada publik. Dengan cara itu AHY merawat ingatan publik,” tuturnya.
Ubedillah berpendapat, terlalu jauh jika pertemuan politik AHY tersebut dikaitkan dengan kemungkinan maju pada Pilpres 2019, karena pertemuan tersebut hanya sekedar silaturahmi politik semata.
“Itu baru sekedar silaturahmi politik sekaligus penjajagan komunikasi politik pada tahap awal,” ucapnya.
Ubedillah juga menilai pertemuan AHY tersebut tidak dilakukan dalam rangka kesepakatan politik. Sebab, pertemuan tersebut masih sekedar tahap awal perkenalan diri. “Itu masih proses penjajakan pada tahap paling awal,” tandasnya.
Terpisah, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menyatakan, pihaknya memang tengah mempersiapkan AHY sebagai calon pemimpin bangsa. Pertemuan dengan para tokoh itu adalah sebagai wahana bagi AHY untuk mempelajari pengalaman para tokoh politik agar semakin siap dicalonkan sebagai pemimpin di masa depan.
“Banyak dorongan dari kawula muda, baik dari kader PD, bahkan dari kader partai lain pun mendorong beliau untuk menjadi next leader,” ujar Agus, di Gedung DPR, Jakarta.
Setelah bertemu dengan tokoh-tokoh politik seperti Joko Widodo, Jusuf Kalla, Basuki Tjahaja Purnama, dan Prabowo Subianto, Agus menyebut AHY dalam waktu dekat akan menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Terlepas dari itu, Agus mengaku bahwa safari politik itu bagian dari silaturahim semata. Ia menampik bahwa pertemuan-pertemuan itu adalah arena menjaring koalisi untuk mengusung AHY di Pilpres 2019 ataupun pesta demokrasi lainnya.
“Kalau koalisi itu dilakukan adalah oleh Parpol. Sehingga kalau beliau ini tentunya lebih banyak ingin mengetahui dengan jelas bagaimana kepemimpinan untuk memimpin Indonesia di masa mendatang,” tutup Agus. (arh)
Leave A Comment