Sragen, Jawa Tengah: Saat Safari Ramadhan di Sragen, Selasa (4/4), Ketua Umum Partai Demokrat (AHY) mendengar langsung keluh kesah para pengrajin dan pegiat UMKM batik, terutama pasca pandemi Covid 19. Silaturahmi dan dialog bersama UMKM batik bertempat di Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Jateng.

“Saya bahagia sekali hari ini bersama keluarga besar Partai Demokrat bisa bersilaturahim dan berdialog dengan Bapak Ibu sekalian. Saya dan istri itu adalah penggemar batik, dan ini mengikuti Pak SBY dan alm Ibu Ani yang dulu sampai dengan hari ini selalu senang dan selalu mempromosikan batik. Kenapa? Karena batik ini spesial hanya dimiliki Indonesia,” ungkap AHY.

Kepada AHY, Ratih (37) salah satu pengrajin mengeluhkan sepinya pesanan. “Mas sebelum pandemi, kami produksi batik tulis dan cetak. Awalnya pecanting kami ada enam sampai delapan orang, pada saat pandemi para pengrajin batik tulis dirumahkan. Sebagai UMKM, berat untuk terus produksi dengan biaya yang besar dan sepi penjual. Saya terima kasih Mas AHY sering menggunakan batik, bantu terus promosikan ya Mas,” kata Ratih.

Selain itu, Titi (38) juga menyampaikan keluhannya terkait penurunan jumlah pembeli akibat belum banyaknya pengrajin yang paham soal pemasaran secara online. “Saat ini pemasaran batik terbatas karena belum semua paham tentang pemasaran online. Kami mohon Pak solusinya barang kali Partai Demokrat mau membuat pelatihan,” tutur Titi.

AHY yang mendengar keluhan tersebut dengan seksama, langsung memberikan solusi dengan meminta para anggota Fraksi Partai Demokrat dari tingkat pusat sampai kabupaten/kota yang berasal dari Jawa Tengah, untuk berikan bantuan, pendampingan dan pelatihan.

“Bagaimana kita bisa semakin memperkuat pemasaran secara online, ini penting sekali. Ini saya langsung sampaikan ya kepada Anggota DPR baik di pusat, DPRD provinsi dan kabupaten/kota dari Partai Demokrat yang ada di Jawa Tengah. Tolong berikan bantuan dan pendampingan-pendampingan termasuk pelatihan agar ibu-ibu kita di sini, masyarakat kita di sini semakin masuk ke dalam pasar online. Jadi mau dibuatnya dimana tapi yang beli luas, bisa dari mana-mana ngga harus ke sini. Betul ya?” terang AHY.

Sebelumnya berdialog, AHY mengunjungi toko-toko batik yang ada di kawasan tersebut dan tidak lupa memborong beberapa kain batik tulis dan cetak. Beberapa motif yang dibeli AHY antara lain motif Parikesit, Sriti Kasmaran, Pisang Bali, Wayang, hingg motif Daun Lompong. Semua itu adalah motif khas Indonesia.

Selain itu AHY juga berkesempatan melihat langsung pembuatan batik tulis dan batik cetak. Ia bahkan sempat mencoba proses pewarnaan batik cetak bersama para pengrajin. (dna/csa)