Ani Yudhoyonno bersama rekan-rekan media melaksanakan sesi doorstop seusai acara peluncuran bukunya di JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu, (8/7) malam. (Foto: Nursajali/agusyudhoyono.com)

Jakarta: Minggu (8/7) sore, Ani Bambang Yudhoyono meluncurkan buku bertajuk “Ani Yudhoyono, 10 Tahun Perjalanan Hati, di Jakarta Convention Centre. Ini adalah buku kedua Ani yang disusun bersama penulis Alberthiene Endah (AE). Buku setebal 539 halaman ini terdiri dari prolog, epilog, dan sembilan bab yang menceritakan 10 tahun perjalanan Ani Yudhoyono sebagai Ibu Negara RI yang penuh dengan suka duka, jatuh dan bangun.

“Ketika pertama kali saya mengemban amanah sebagai Ibu Negara pada tahun 2004 yang lalu, sama sekali tidak ada bayangan dalam benak dan pikiran saya tentang tugas serta apa yang harus saya kerjakan guna menyukseskan tugas suami, yang mendapat kepercayaan juga amanah yang begitu besar dari rakyat Indonesia, sebagai Presiden Republik Indonesia yang ke-6,” ujar Ani.

Setelah sempat bertanya kepada Staf Kepresidenan tentang tugas dan tanggung jawab Ibu Negara dan belum menemukan jawabannya, akhirnya Ani pun bertanya kepada Presiden ke- 6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Lakukan saja apa yang dianggap positif dan inspiratif di dunia kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup dan budaya. Tidak boleh berbisnis, dan tidak boleh berpolitik praktis,” kata Ani menjelaskan jawaban SBY kala itu.

Ani berharap, buku yang diluncurkan ini bisa menginspirasi dan memberikan gambaran kepada seluruh masyarakat Indonesia tentang kehidupan seorang Ibu Negara. “Saya berharap ini bisa menjadi inspirasi dan gambaran terhadap seluruh masyarakat Indonesia, khususnya wanita-wanita Indonesia agar memiliki gambaran, jika nanti kelak memiliki rezeki yang sama dengan saya,” tutur pemilik nama lengkap Kristiani Herrawati tersebut.

Kepada undangan yang hadir, Ani juga menjelaskan mengapa buku ini baru diluncurkan sekarang. “Cukup lama kami menyusun buku ini. Banyak kendala yang kami alami selama menyusun buku ini. Kadang karena kesibukan saya, ataupun kadang kala karena kesibukan AE. Mencari foto-foto penunjang cerita juga memakan waktu yang cukup lama. Alhamdulillah, setelah tiga tahun, buku ini selesai,” terangnya.

Di akhir sambutannya, Ani menyampaikan permohonan maaf tulusnya terhadap sikap dan tindakannya selama ia menyandang predikat Ibu Negara. “Dengan tulus saya mohon maaf apabila ada tindakan dan sikap saya yang kurang berkenan di hati masyarakat Indonesia selama saya menjadi Ibu Negara. Buku ini saya persembahkan untuk seluruh rakyat Indonesia,” tutup Ani.

Sementara itu dalam sambutannya, SBY juga menjelaskan, bahwa salah satu yang membuatnya bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik selama 10 tahun sebagai Presiden, adalah peran Ibu Ani yang selalu setia mendampinginya dan saling menguatkan.

Acara yang berlangsung hangat itu dihadiri oleh keluarga, para mantan menteri periode 20042019 dan 2009-2014 beserta istri yang tergabung dalam SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu), followers instagram dan facebook AniYudhoyono, serta para staf yang membantu Ani selama 10 tahun menjalankan perannya sebagai Ibu Negara.

Setelah diluncurkan hari ini, buku ini dapat dibeli di seluruh toko buku Gramedia di seluruh Indonesia. (dna/csa)

Ni Luh Putu Caosa Indryani

Chief Communications Officer

The Yudhoyono Institute