Jakarta – Partai Gerindra mendorong Presiden Joko Widodo berkunjung ke Myanmar terkait krisis kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya. Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) Agus Harimurti Yudhoyono menilai Presiden Jokowi dan segenap jajarannya sudah punya strategi sendiri untuk menyikapi isu tersebut.

“Saya tidak memiliki kapasitas untuk menjawab itu. Yang jelas saya yakin bahwa Presiden dan segenap jajarannya memiliki strategi dan juga rencana strategis yang akan dijalankan dalam rangka membangun terus komunikasi dan diplomasi yang baik dengan pihak-pihak Myanmar,” kata Agus di Dharmawangsa Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (20/9/2017).

Agus lantas mengungkapkan terkait diplomasi yang baik itu sering kali tidak terlihat secara kasat mata. Upaya-upaya itu menurutnya dilakukan di belakang layar.

 

“Sekali lagi diplomasi tidak harus terlihat kasat mata. Sering kali diplomasi yang efektif justru yang di belakang layar,” ungkapnya.

Diplomasi di belakang layar dilakukan karena bagi Agus setiap negara tidak ingin dipermalukan di depan dunia. Bantuan kemanusiaan juga akan lebih diterima dengan baik jika dilakukan secara diam-diam.

“Karena sebagian sebuah negara legitimate kita tidak dingin dipermalukan di depan dunia. Demikian juga kalau itu terjadi di Indonesia. Kalau bantuan diberikan secara diam-diam, saran, dan rekomendasi diberikan secara diam-diam juga maka lebih mungkin diterima dengan baik karena dimengerti niat dan tujuannya,” tuturnya.

Meski begitu, Agus menyambut positif langkah yang diambil oleh pemerintah dalam menyikapi krisis kemanusiaan terhadap Rohingya tersebut. Dia juga mengapresiasi solidaritas masyarakat Indonesia terhadap apa yang terjadi di Rakhine, Myanmar.

“Kami juga tentu mengikuti secara langsung bahwa munculnya kepedulian, solidaritas dari masyarakat Indonesia secara umum. Di sana-sini ditunjukkan bahwa ingin membantu permasalahan di Rohingya, ingin sekali membantu mereka yang mengungsi ratusan ribu yang mengungsi. Yang hidupnya tidak layak. Saya pikir itu adalah suatu hal yang baik dan harus diapresiasi,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan sebaiknya pemerintah lebih aktif membantu Rohingya. Dia mencontohkan langkah yang ditempuh Presiden Soeharto saat terjadi konflik di Bosnia.

Mengacu hal itu, Riza ingin Jokowi mengunjungi langsung Myanmar. Langkah mengutus Menlu RI Retno LP Marsudi untuk berdiplomasi dinilai Riza kurang tepat.

Selain itu, Riza mengatakan Jokowi seharusnya memimpin langsung penggalangan dana untuk Rohingya. Dia juga ingin Jokowi mengajak pengusaha Buddha membantu Rohingya.

 

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-3651726/jokowi-diminta-ke-myanmar-ahy-presiden-punya-strategi-diplomasi