Kota Makassar, Sulawesi Selatan: “Pertama-tama, saya sebagai anak muda cukup bangga kepada Mas AHY, karena Mas AHY satu-satunya calon yang berani melakukan orasi politik saat pencalonan Gubernur DKI Jakarta,” ujar Dipo Suryo, salah satu anggota Gerakan Millenial Indonesia (GMI). Hal tersebut diungkapkan Dipo kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam acara Kopdar Akbar bersama GMI yang juga dihadiri komunitas Muda-mudi Demokrat di Hotel Claro, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/1) malam.
“Yang saya ingin tanyakan, gagasan apa yang ingin dibawa untuk mensupport anak muda dalam konteks politik nasional maupun di daerah-daerah?” tanya Dipo kepada AHY.
Menjawab pertanyaan itu, AHY menjelaskan pendekatan politik modern sebagai gagasan utamanya dalam berpolitik. “Saya hanya ingin menjadi bagian dari proses bersama. Kalau diantaranya melakukan politik yang modern, politik yang mengedepankan substansi, akal sehat, rasional, dan bukan hal-hal di luar dari konteks, maka itu harus kita mulai,” ucap AHY.
“Oleh karena itu, saya mencoba untuk menggunakan cara-cara politik modern yang mengedukasi dan juga menginspirasi konstituen dan calon pemilih,” lanjutnya.
AHY akui menerima banyak kritik ketika dirinya memutuskan untuk berpolitik. Namun dengan kritik itu, AHY merasa dikuatkan dan berkembang menjadi lebih bijak dalam berpolitik. “Banyak yang bilang saya terlalu muda, tetapi saya merasa itu sebagai motivasi yang melecut saya untuk semakin melengkapi diri dengan kemampuan dan pengetahuan,” kata AHY
Dalam kesempatan itu juga, AHY sebagai Komandan Komando Satuan Tugas (Kogasma) Partai Demokrat, menjelaskan pandangannya bahwa partai politik saat ini harus bisa lebih mengikuti perkembangan zaman. “Yang penting memodernisasi partai politik dengan mengubah mindset yang serba konservatif, dimana rakyat dijadikan sebagai komoditas, kemudian diubah, yang mana rakyat sebagai bagian besar dalam demokrasi ini,” jelas AHY.
Sebagai bentuk bentuk upayanya menjadikan masyarakat, khususnya anak muda sebagai objek dalam panggung politik, AHY membeberkan salah satu program yang nantinya akan diperkenalkan yaitu Akademi Demokrat.
“Saya mendirikan Akademi Demokrat. Di sana, putra dan putri digembleng melalui sebuah pendidikan Tri Pola Dasar. Satu intelektual, kedua adalah aspek karakter dan kepribadian, serta ketiga aspek fisik,” AHY menjelaskan sambil menyapa para Taruna Akademi Demokrat yang hadir. “Ketiga itu yang dibutuhkan pemimpin dan politisi. Mereka kita siapkan dengan baik, juga dengan pelatihan dan penugasan di lapangan. Mudah-mudahan mereka bukan lagi sebagai penonton dalam panggung politik, namun juga menjadi pemain utama dalam tingkat nasional maupun daerah,” tambahnya.
Dalam konteks kepemudaan lainnya, AHY turut mengingatkan anak-anak muda untuk tidak lupa dengan identitas dan kebangsaanya. Baginya, sikap itu yang akan menjadi modal utama bagi anak-anak muda dalam membangun bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Di akhir acara dialog yang berlangsung hangat ini, anak-anak muda kemudian beramai-ramai menghampiri AHY untuk bisa berswafoto dengannya. AHY yang didampingi Ketua GMI Sulsel mewakili Partai Demokrat Amirul Yamin, kemudian dengan sabar memenuhi permintaan swafoto tersebut.
Sebelum menghadiri acara GMI, AHY memenuhi undangan Majelis Taklim se- Kota Makassar bersama Aliyah Mustika Ilham selaku Caleg DPR RI Partai Demokrat di Hotel Novotel, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Bersama sekitar 600an kaum Ibu-ibu, AHY turut mendoakan Aliyah agar dapat terpilih menjadi wakil rakyat dari Partai Demokrat.
“Saya senang sekali bisa bersama Ibu-ibu yang merupakan pimpinan Majelis Taklim di Kota Makassar. Mereka semuanya juga bersama-sama dalam ikhtiar dan doa yang sama agar Ibu Aliyah dapat terpilih menjadi wakil rakyat Partai Demokrat,” tutur AHY.
“Saya ingin kaum perempuan Indonesia juga semakin maju dan kita senang punya politisi-politisi perempuan yang tangguh, yang berprestasi seperti Ibu Aliyah,” lanjutnya. (adw/csa)
Ni Luh Putu Caosa Indryani
Deputi IV Kogasma
Media Massa & Komunikasi Publik
Leave A Comment