JAKARTA, KOMPAS.com – Elite Partai Demokrat intens melakukan komunikasi dengan pemerintah beberapa waktu terakhir.

Pada Jumat (27/8/2017) pekan lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.

Keesokan harinya, giliran putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono yang menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kediamannya di Makasar, Sulawesi Selatan.

Apakah Demokrat akan merapat ke pemerintah dan mengincar kursi kabinet?

Spekulasi ini dibantah Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan. Syarief menegaskan dua pertemuan tersebut adalah silaturahim biasa.

Tidak ada pembahasan soal Demokrat bergabung ke koalisi pendukung pemerintah, apalagi menyodorkan nama calon menteri.

“Demokrat tetap penyeimbang,” kata Syarief, ditemui sebelum rapat di DPP Partai Demokrat, di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2017).

Syarief mengatakan, Partai Demokrat merasa lebih baik berada di luar pemerintahan.

Dengan posisi ini, partainya bisa memberikan kritik dan masukan apabila pemerintahan Jokowi berbuat kesalahan.

Sebaliknya, Demokrat juga akan mendukung penuh apabila pemerintah berada pada jalur yang benar.

“Karena kami kan dari dulu komit leboh bagus sebagai penyeimbang. Itu akan lebih bagus bagi pemerintahan Jokowi-JK,” ujar Syarief.

 

Sumberhttp://nasional.kompas.com/read/2017/10/30/10261461/apa-sinyal-di-balik-pertemuan-jokowi-sby-dan-jk-ahy