
AHY menyapa santri dan santriwati Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Al-Asy’arriyah, Ponpes tertua di Wonosobo. (Foto: Bintang/agusyudhoyono.com)
Wonosobo, Jawa Tengah: “Besar harapan saya, kita semua warga negara Indonesia selalu bergandengan tangan, saling bahu membahu memajukan negeri dan menyejahterakan rakyat kita. Dan umat Islam memiliki peran penting sebagai pilar dan fondasi utama dari tegaknya dan berdirinya NKRI,” terang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) seusai melaksanakan salat Jumat di Masjid Baiturahim, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Al-Asy’arriyah, Wonosobo, Jawa Tengah, Jumat (13/4) pagi.
“Tentunya saya ingin terus menjalin hubungan yang baik dimanapun itu, karena hubungan yang baik antara ulama, ummarah, dan segenap masyarakat akan terus menjadi kekuatan bagi kesejahteraan umat ke depan,” lanjutnya.
Mengawali paginya di Wonosobo, AHY ziarah ke makam KH. Muntaha Al Hafidz yang merupakan pendiri PPTQ Al-Asy’ariyyah yang terletak di area pondok pesantren.
Ditemani Ketua Yayasan PPTQ Al-Asy’ariyyah K.H. Nurul Zaman, dan Dewan Pembina Yayasan PPTQ Al-Asy’ariyyah KH. Khoirullah Almujtaba, dan H. Fadlurrohman Al Faqih, AHY berjalan sekitar 200 meter melewati jembatan gantung untuk sampai ke makam. Di sana dengan khusyu, AHY dan rombongan membacakan doa untuk pendiri ponpes yang telah berjasa bagi warga di sekitarnya.
Ponpes Al-Asy’ariyyah berdiri sejak 1836, menjadikan ponpes tertua diantara kurang lebih 1500 ponpes yang ada di Kabupaten Wonosobo. K.H Muntaha sejak 1932 telah berjasa mengajak masyarakat Kalibeber untuk belajar Al-Quran dan menjauhkan sebagian masyarakat dari adat istiadat buruk seperti judi, sabung ayam, dan minuman keras. Setelahnya, AHY bersama jajaran PPTQ Al-Asy’ariyyah melaksanakan salat Jumat di Masjid ponpes.
Kepada awak media yang hadir, AHY menceritakan harapan-harapan apa saja yang disampaikan para pengurus dalam silaturahminya di ponpes tersebut. “Kita berharap melalui ponpes yang dikelola dengan baik dan serius maka akan lahirlah generasi penerus bangsa yang hebat dan baik pula. Ini yang menjadi harapan dari para pengurus, para santri juga berharap ke depan semakin baik, semakin terus dikembangkan ilmu pengetahuannya dan juga dikaitkan dengan relevansi dengan konteks yang kekinian,” ujar AHY.
“Jadi ada prinsip-prinsip yang kekal, artinya keimanan itu akan selamanya tidak akan berubah. Tetapi perkembangan zaman ini untuk lebih dan terus mencari hal-hal yang bisa membawa kemajuan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi misalnya. Abad 21 ini luar biasa majunya, tentunya banyak sekali peluang-peluang dan manfaat-manfaat yang bisa kita nikmati, tetapi juga kita harus antisipasi segala dampak buruknya,” lanjut AHY.
Semalam sebelumnya, AHY melaksanakan peringatan Isra Mir’aj bersama 2000an santri/santriwati di ponpes tersebut. Disambut meriah oleh mereka, AHY berpesan untuk menjaga perdamaian dalam keberagaman. (adw/csa)
P. Supadma Rudana
Deputi VII/Media dan Public Relations
0818 348 488
Leave A Comment