TEMPO.COJakarta – Komandan Komando Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengutuk keras serangkaian aksi terorisme yang terjadi belakangan ini. “Bersama Anda semua, saya mengutuk keras serangkaian aksi terorisme di Tanah Air kita,” kata AHY, melalui keterangan tertulis, Selasa, 15 Mei 2018.

AHY mendesak negara memikirkan dan melakukan upaya terbaik melindungi keamanan dan kebebasan warga negara dari kemungkinan ancaman aksi teroris selanjutnya.

Bom bunuh diri meledak di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, pada Ahad pagi, 13 Mei 2018, selang sekitar tiga hingga lima menit. Malam harinya, bom bunuh diri terjadi di Rumah Susun Wonocolo, Sidoarjo. Selanjutnya, Senin pagi, 14 Mei 2018, bom bunuh diri kembali terjadi di Mapolrestabes Surabaya.

Sebelumnya, ratusan narapidana terorisme terlibat keributan dengan personel kepolisian di rumah tahanan Salemba, Mako Brimob. Dalam peristiwa itu, lima personel Brimob dan satu narapidana terorisme tewas. Para narapidana menjebol ruang tahanan, mengambil banyak senjata api dari ruang pemberkasan, hingga menyandera petugas.

Peristiwa tersebut berlangsung pada Selasa malam, 8 Mei, dan berakhir pada Kamis pagi setelah 155 tahanan menyerah tanpa syarat. Polisi memindahkan 155 para napi itu ke lembaga pemasyarakatan Nusakambangan.

Putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu mengatakan negara dan pemerintah tidak boleh kalah dengan terorisme dan tujuan-tujuannya. Kekalahan akan berada di sisi kita bila aksi teror membuat kita terpecah, saling mencurigai, dan jika dalam memerangi teror, kita terpancing menggunakan cara-cara yang sama, yakni cara yang berada di luar hukum dan melanggar hak-hak dasar warga.

Menurut AHY, terorisme tidak punya agama dan musuh semua agama. Masyarakat harus menyatukan hati, pikiran, serta tindakan untuk bersama-sama memerangi terorisme.

SUMBER : https://nasional.tempo.co/read/1089100/ahy-terorisme-tak-punya-agama-dan-musuh-semua-agama