Jakarta, KoranSN

Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hari ini, Kamis (12/10/2017) datang ke Palemabang. Selama dua hari atau hingga, Jumat (13/10/2017) AHY mengunjungi Bumi Sriwijaya.

Di Palembang, AHY diundang untuk menjadi pembicara kunci Seminar Nasional yang diselenggarakan Kongres IV Badan Eksekutif Mahasiswa/Dewan Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (BEM DEMA PTAI) se-Indonesia, di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah.

Sebagai salah satu tokoh muda, AHY diundang untuk menyemangati dan berbicara kepada ribuan mahasiswa tentang bagaimana generasi muda Indonesia mempersiapkan diri untuk menyambut Indonesia Emas 2045.

Dalam kunjungannya ke Bumi Sriwijaya ini, AHY rencananya ditemani sang isteri, Annisa Pohan. Kedatangan AHY dan isteri juga akan bersilaturahmi dengan masyarakat, kelompok pemuda dan kalangan media di
Palembang. Dan tak lupa untuk mampir mencicipi berbagai kuliner khas dan mengunjungi obyek wisata di Sumsel.

Sebelum mengunjungi Kota Palembang, AHY menghadiri HUT ke-72 TNI di Dermaga Indah Kiat Merak, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017).

Dengan memperingati HUT TNI, AHY berpendapat bahwa TNI sebagai kekuatan negara harus terus di dukung penuh.

“Harus kita apresiasi dan kita dukung penuh segala upaya untuk modernisasi, termasuk alutsista dan meningkatkan kapasitas para prajuritnya. Dan saya pikir kita sebagai bangsa patut untuk memberikan dukungan penuh kepada TNI,” tuturnya.

“Tentu tidak pernah ada kata puas. Saya juga mengikuti bahwa TNI terus bertransformasi, terus ingin menguatkan kapasitasnya sehingga benar-benar bisa menjadi kekuatan negara sebagai daya tangkal terhadap berbagai ancaman dan tantangan baik internal maupun eksternal,” tambahnya.

AHY juga tak lupa mengucapkan dirgahayu kepada jajaran TNI.

“Tentu saya merasa bangga sekali dengan Tentara Nasional Indonesia, 16 tahun saya mengabdi di jajaran TNI. Di usia yang ke-72 tahun ini, saya mengucapkan selamat dan tentunya dengan doa semoga Tentara Nasional Indonesia semakin modern, semakin profesional, semakin kuat, dan tentunya itu semua karena bersama-sama dengan rakyat,” ungkap AHY.

Selain itu, AHY mendoakan seluruh prajurit TNI di mana pun berada agar selamat melaksanakan tugas dan mudah-mudahan sukses dalam mengemban tugas negara, mengamankan negeri dan juga menjaga keselamatan bangsa ini.

Diketahui, pada Sabtu malam (26/8/2017), AHY menerima penghargaan Ten Outstanding Young Persons (TYOP) dari Junior Chambers International Indonesia (JCI Indonesia) di Jakarta.

Penghargaan tersebut diserahkan di Hotel Sheraton Gandaria City pada malam penganugerahan. AHY menerima penghargaan TYOP untuk kategori Contribution to Children, World Peace, and Human Rights, karena kontribusi dan usahanya dalam menjaga dan membawa perdamaian di daerah konflik Lebanon pada saat bertugas sebagai United Nation Peacekeeper. Selain itu, dalam bentuk pemikiran dan tulisannya, sampai saat ini AHY juga selalu menyuarakan tentang perdamaian.

Malam itu, AHY yang juga anggota JCI Indonesia ini, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperjuangkan perdamaian dunia.

“Perdamaian dimulai dari anda, saya, dan kita semuanya yang berada di ruangan ini. Sekarang dan selamanya,” seru AHY.

Di hadapan ratusan anggota JCI Indonesia dan tokoh muda lainnya, AHY menceritakan pengalamannya berada di tengah sengitnya perang dan situasi yang mencekam.

“Pertama kalinya saya datang di Lebanon, saya melihat negara yang rapuh dengan jejak-jejak perang di dalamnya. Bangunan, jalanan, dan infrasturktur lainnya hancur, perempuan dan anak-anak hidup dengan penuh ketakutan serta ribuan pengungsi yang tercerai berai. Sungguh menyedihkan,” kenang AHY.

Sebagai Perwira Seksi Operasi Batalyon Infanteri Mekanis dalam Operasi Perdamaian UNIFIL (The United Nations Interim Force in Lebanon), Kontingen Garuda XXIII-A yang bertugas pada masa itu, AHY mendedikasikan penghargaan TYOP itu kepada seluruh anggota yang terlibat dan tergabung dalam operasi perdamaian tersebut.

“Saya dengan bangga mendedikasikan penghargaan ini untuk semua anggota militer Indonesia, anggota korps diplomatik, dan anggota non militer yang telah mengabdi serta tergabung dalam pasukan operasi perdamaian Garuda sejak misi pertamanya di tahun 1957 di Mesir sampai sekarang (dari Lebanon, Darfur, Kongo dan beberapa zona konflik lainnya),” AHY menyerukan.

“Mereka telah memberikan kontribusi melalui upaya mereka dalam menjaga perdamaian dan menjaga masyarakat sekitar dari ancaman tragedi kemanusiaan,” tambahnya.

Dari pengalaman tersebut, AHY mempelajari betapa mahalnya arti dari perdamaian.

“Izinkan saya untuk membagi pelajaran terbesar yang saya dapatkan sebagai Pasukan Penjaga Perdamaian. Perdamaian tidak dapat dipertahankan dengan bala tentara saja. Perdamaian dapat tercapai melalui adanya pemahaman, kepercayaan dan kooperasi,” tandasnya. AHY. (rell/ded)

 

Berikut Agenda Kegiatan AHY di Palembang:

Pukul 10.40 WIB – 11.00 WIB : AHY dan Annisa Pohan hadir di Bandara Sultan Mahmhud Badarudin II, disambut oleh Wakil Gubernur Sumsel. Kemudian menuju Masjid Agung Palembang

Pukul 11.49 WIB – 12.05 WIB : AHY dan isteri melakukan Shalat Dzuhur berjamaah di Masjid Agung Palembang.

Pukul 12.15 WIB – 13.15 WIB : Makan siang di Riverside Restoran BKB.

Pukul 13.35 WIB – 16.00 WIB : AHY menjadi keynote speaker Seminar Nasional IV Kongres BEM DEMAPTAI se-Indonesia di UIN Raden Fatah.

Pukul 18.50 WIB – 20.45 WIB : Makan malam bersama di Labuan Sungai Musi.

 

Sumber : http://koransn.com/ahy-jadi-pembicara-seminar-di-uin-raden-fatah/3/