Jakarta: “Saya sangat mengapresiasi semangat orang-orang yang peduli dengan pertanian, perikanan, dan pelaku UMKM. Konsep program Kampung Patani ini akan menjadi luar biasa dan riil jika dilakukan bersama-sama. Membangun semangat, berkolaborasi, sesuai dengan kemampuan kita masing-masing,” kata Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hal tersebut disampaikan AHY saat beraudiensi dengan jajaran pengurus Lembaga Pandu Tani Indonesia (PATANI), di Kantor Pusat DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (25/5) siang.

Menurut Ketum AHY, Kampung Patani ide brilian untuk mengeksplore dan mengetahui langsung apa yang dibutuhkan masyarakat paling bawah. Apalagi, di masa pandemi seperti sekarang ini mereka makin tertekan dan masuk jurang kemiskinan baru. Kelompok masyarakat ini, seperti petani, nelayan, dan pelaku UMKM tentunya butuh perhatian, dan ini menjadi tugas kita bersama untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Sebagai langkah awal, Ketum AHY direncanakan melaunching Kampung Patani di Desa Cimande, Jawa Barat, pada 12 Juni 2021. Lokasi ini juga nantinya sebagai Pentagon atau Pusat Pengendali Nasional (PPN) Kampung Patani, yang berfungsi untuk menghimpun data dan informasi sebagai bahan evaluasi atas kinerja Kampung Patani di seluruh Indonesia. Ada lima Kampung Patani di daerah yang nantinya bersamaan ikut dilaunching, yakni di Ogan Ilir, Sumatera Selatan; Maros, Sulawesi Selatan; Ternate, Maluku Utara; Malinau, Kalimantan Utara; dan di Bangka Belitung.

Ketum AHY juga mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang melanda saat ini berdampak pada semua sektor kehidupan, terutama kesehatan dan sosial ekonomi masyarat. Namun hebatnya, justru sektor pertanian tetap mampu bertahan bahkan memberi konstribusi positif bagi PDB. Apalagi jika sektor ini dipacu dan dibantu tentu akan lebih besar lagi konstribusinya, bahkan bisa menjadi ujung tombak menopang ketahanan pangan nasional akibat dampak pandemi.

“Kita berharap pemerintah bisa lebih fokus lagi dengan memberi dukungan penuh dan bantuan permodalan ke petani, nelayan, dan pelaku UMKM. Lebih baik lagi jika para petani, nelayan, dan pelaku UMKM diberikan pendampingan secara melekat, diberi pelatihan berikut insentif untuk mengembangkan usahanya, termasuk dicarikan pasar untuk mereka menjual produknya,” tutur Ketum AHY

Sebelumnya, Direktur Utama PATANI Sarjan Tahir menjelaskan, Kampung Patani adalah konsep membangun suatu kawasan berbasis pertanian dalam arti luas (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan) secara terpadu, ramah lingkungan (berkelanjutan/sustainable) dan memberi nilai tambah, yang mampu menyejahterahkan petani, nelayan, dan pelaku UMKM di kawasan tersebut.

Adapun model atau bentuk Kampung Patani, nantinya disesuaikan dengan kondisi agroekosistem dan kearifan lokal kawasan setempat serta memerhatikan karakteristik, kondisi sosial budaya, dan ekonomi, antara lain: Kampung Patani berbasis Kehutanan Sosial, Kampung Patani berbasis Perkebunan, Kampung Patani berbasis Tanaman Pangan, Kampung Patani berbasis Tanaman Hortikultura, Kampung Patani berbasis Peternakan, Kampung Patani berbasis Perikanan/Kelautan, dan Kampung Patani berbasis Koperasi dan UMKM yang rencananya akan tersebar di 80.000 desa di Indonesia.

Selanjutnya Sarjan juga menjelaskan, selain melaunching Kampung Patani, di hari yang sama juga rencananya akan dilakukan pelantikan Generasi Muda Patani dan penanaman pohon secara silmbolis oleh Ketum AHY. Ini sebagai rangkaian acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Dunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni.

“Nanti ada juga peluncuran marketplace donasi pohon, dimana nanti orang-orang yang mau ikut kampanye menanam pohon bisa langsung memberikan donasinya secara digital dan diberikan sertifikat menanam pohon,” kata Sarjan.

Turut mendampingi Ketum AHY, Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jovan Latuconsina, Direktur Eksekutif Partai Demokrat Sigit Raditya, dan Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Muslim. Sementara Sarjan Tahir didampingi pengurus PATANI lainnya, yaitu Sestama Patani Andi Yazi, Dewan Pengarah Marsda TNI (Purn) Gutomo, serta para direktur yakni, Harry Santoso, Djulay Iskandar, Mudatsir Najamuddin, Imelda Sari, dan Erwin Syamsuar.