Bogor: “Presiden sangat ingin berkomunikasi dengan Bapak SBY terkait persoalan-persoalan bangsa saat ini dan ke depan,” ungkap Agus Harimurti Yudhoyono usai usai diterima Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Rabu siang (22/5). “Tentulah ada kebijaksanaan dan pengalaman Bapak SBY selama 10 tahun memerintah yang bisa dibagikan pada pemerintah saat ini sebagai alternatif solusi dalam menghadapi persoalan-persoalan kebangsaan,” lanjutnya di depan media. “Tapi karena ada keterbatasan ruang dan waktu karena Pak SBY masih mendampingi Bu Ani yang sedang menjalani pengobatan di Singapura, saya menjadi jembatan komunikasi”.

Ini merupakan lanjutan setelah keduanya bertemu tanggal 2 Mei lalu di Istana Merdeka, Jakarta. Menyikapi situasi yang berkembang pasca pengumuman hasil rekapitulasi suara KPU, AHY menegaskan agar, “Pemerintah dan negara bisa menangani situasi dengan damai. Ada ruang dialog, ruang politik dan ruang hukum, selain pendekatan keamanan”. Bagi kalangan yang belum bisa menerima hasil Pemilu, AHY melanjutkan, agar menyalurkannya melalui jalur-jalur konstitusional sehingga tidak diperburuk oleh upaya-upaya non konstitusional. Mengutip pesan dari pak SBY, AHY mengatakan, “Hukum harus ditegakkan tapi juga harus dicegah jatuhnya korban, karena mereka adalah rakyat kita sendiri.”

Dalam pertemuan empat mata itu, AHY menyampaikan salam dan ucapan selamat dari Pak SBY pada Presiden Jokowi yang terpilih kembali berdasarkan hasil perhitungan suara KPU. “Ada kelegaan dan harapan karena semua pihak ingin menjaga suasana damai,” kata AHY. Jokowi sudah menegaskan akan menjadi Presiden bagi semua orang. “Ini sejalan dengan nafas Partai Demokrat yaitu Indonesia untuk semua,” ujar AHY. Di sisi lain, Prabowo Subianto sudah menyampaikan akan menempuh jalur konstitusional untuk memproses kecurangan-kecurangan selama pelaksanaan pemilu. “Pak SBY senang dan mengapresiasi Pak Prabowo yang mau menempuh jalur hukum,” tutur AHY.

“Kita semua ingin terus membangun. Jangan sampai karena kontestasi politik yang keras, kita jadi terbelah,” ujarnya. AHY mengingatkan bahwa Indonesia adalah rumah besar untuk semua orang. “Kita punya tujuan bersama. Indonesia ke depan harus diisi dan diperjuangkan agar kita bisa menghadirkan Indonesia yang hebat dalam 5-10 tahun mendatang,” tandasnya.

Pertemuan AHY dan Presiden Jokowi berlangsung lebih dari 30 menit. Seharusnya pertemuan dilaksanakan kemarin, Selasa (21/5), tapi karena perkembangan situasi akibat pengumuman hasil perhitungan suara KPU yang lebih cepat sehari dari tenggat waktu tanggal 22 Mei, Presiden menjadwal ulang pertemuan tersebut menjadi hari ini. (tso/bcr)